Kawasan Candi Borobudur Jawa Tengah
Candi Borobudur berlokasi di sebuah desa bernama desa borobudur, kecamatan borobudur, magelang. Candi ini termasuk dalam kumpulan candi-candi agama Budha. Ini candi termegah dan terbesar di Indonesia bahkan mungkin terbesar di dunia sehingga pantas saja bila dimasukkan dalam salah satu 7 keajaiban dunia.
Candi ini dibangun pada tahun 800 Masehi di masa kejayaan kerajaan Sriwijaya, dinasti Syailendra, dengan rajanya masa itu adalah raja Samaratungga. Ada yang meneliti bahwa candi ini dibangun selama kurun waktu 75 hingga 100 tahun. Sungguh sebuah maha proyek kala itu.
Menurut sejarahnya, candi ini pernah jaya, menjadi pusat ibadah umat budha. Namun setelah beberapa tahun kemudian malah ditinggalkan, ditelantarkan begitu saja bahkan seluruh bangunan candi tertutup tanah dan debu vulkanik. Beberapa sumber menyebutkan bahwa waktu itu terjadi letusan gunung berapi yang memaksa pusat kerajaan dipindahkan ke Jawa timur, ada juga yang menyebutkan bahwa umat budha berkurang karena berpindah agama ke Islam (seiiring dengan kejayaan kerajaan Islam kala itu) sehingga tempat ibadah agama budha terbengkalai. Pada akhirnya candi borobudur ini seluruhnya tertutup tanah, ditumbuhi pepohonan, dan menyerupai bukit pada umumnya.
Pada masa kolonial Inggris dan setelahnya (Belanda), bukit ini digali dan ditemukanlah kembali candi borobudur. Dengan ditemukannya kembali candi ini tidak serta merta diikuti dengan pemugaran, yang terjadi justru penjarahan artefak-artefak sejarah. Banyak arca-arca, relief, patung, artefak penting yang hilang dicuri, bahkan secara terang-terangan diambil untuk dimiliki pribadi.
Baru pada tahun 1900 masehi, pemerintah hindia belanda saat itu memugar kembali candi ini. Kemudian dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1975 hingga 1982. Jadilah candi Borobudur terlihat seperti sekarang ini. Untuk mengetahui sejarah lengkap tentang candi borobudur dapat dibaca di sini.
Berwisata ke candi borobudur ya menikmati, mengagumi, dan mempelajari sejarah borobudur kala itu. Asyik memang melihat pemandangan sekeliling candi dari atas candi, melihat panorama matahari tenggelam yang merah merona, hamparan hijau pedesaan sekeliling candi, dan mengagumi keindahan dan kemegahan candi.
Bagi yang punya waktu lebih dan ingin mengetahui wisata lain di sekitar candi, dapat mengunjungi desa-desa sekitar candi borobudur. Melihat langsung kerajinan gerabah, mengunjungi rumah joglo berusia 100 tahun, dan bersepeda santai mengelilingi desa yang sejuk hawanya. Atau mungkin mau mempelajari kesenian daerah itu seperti jatilan, dayakan, dan lainnya. Mau wisata kuliner juga bisa seperti tongseng jamur, pepes beluluk, camilan slondok, kasrah, geblek, getuk,dan macam-macam yang lainnya.
Candi ini dibangun pada tahun 800 Masehi di masa kejayaan kerajaan Sriwijaya, dinasti Syailendra, dengan rajanya masa itu adalah raja Samaratungga. Ada yang meneliti bahwa candi ini dibangun selama kurun waktu 75 hingga 100 tahun. Sungguh sebuah maha proyek kala itu.
Menurut sejarahnya, candi ini pernah jaya, menjadi pusat ibadah umat budha. Namun setelah beberapa tahun kemudian malah ditinggalkan, ditelantarkan begitu saja bahkan seluruh bangunan candi tertutup tanah dan debu vulkanik. Beberapa sumber menyebutkan bahwa waktu itu terjadi letusan gunung berapi yang memaksa pusat kerajaan dipindahkan ke Jawa timur, ada juga yang menyebutkan bahwa umat budha berkurang karena berpindah agama ke Islam (seiiring dengan kejayaan kerajaan Islam kala itu) sehingga tempat ibadah agama budha terbengkalai. Pada akhirnya candi borobudur ini seluruhnya tertutup tanah, ditumbuhi pepohonan, dan menyerupai bukit pada umumnya.
Pada masa kolonial Inggris dan setelahnya (Belanda), bukit ini digali dan ditemukanlah kembali candi borobudur. Dengan ditemukannya kembali candi ini tidak serta merta diikuti dengan pemugaran, yang terjadi justru penjarahan artefak-artefak sejarah. Banyak arca-arca, relief, patung, artefak penting yang hilang dicuri, bahkan secara terang-terangan diambil untuk dimiliki pribadi.
Baru pada tahun 1900 masehi, pemerintah hindia belanda saat itu memugar kembali candi ini. Kemudian dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1975 hingga 1982. Jadilah candi Borobudur terlihat seperti sekarang ini. Untuk mengetahui sejarah lengkap tentang candi borobudur dapat dibaca di sini.
Berwisata ke candi borobudur ya menikmati, mengagumi, dan mempelajari sejarah borobudur kala itu. Asyik memang melihat pemandangan sekeliling candi dari atas candi, melihat panorama matahari tenggelam yang merah merona, hamparan hijau pedesaan sekeliling candi, dan mengagumi keindahan dan kemegahan candi.
Bagi yang punya waktu lebih dan ingin mengetahui wisata lain di sekitar candi, dapat mengunjungi desa-desa sekitar candi borobudur. Melihat langsung kerajinan gerabah, mengunjungi rumah joglo berusia 100 tahun, dan bersepeda santai mengelilingi desa yang sejuk hawanya. Atau mungkin mau mempelajari kesenian daerah itu seperti jatilan, dayakan, dan lainnya. Mau wisata kuliner juga bisa seperti tongseng jamur, pepes beluluk, camilan slondok, kasrah, geblek, getuk,dan macam-macam yang lainnya.